Wilujeng Sumping Di Blog Simkuring.......

Minggu, 04 Maret 2012

Manfaat Lebih Dari Buah Pisang


Buah yang satu ini sangat mudah ditemui di mana saja dan kapan saja, karena sifatnya yang dapat berbuah setiap saat tanpa menunggu musim datang seperti buah lainnya, terutama di daerah tropis seperti negara Indonesia dan karena banyaknya jenis dan macam dari buah ini, mulai dari yang seukuran jari kelingking sampai yang seukuran alpukat, semua rasanya sangat manis. Pisng juga dikaitkan dengan budaya masyarakat setempat, Contoh jenis pisang tertentu biasanya dipakai sebagai ubo rampe dari suatu upacara adat tertentu.

Ternyata Buah satu ini sangat banyak sekali manfaatnya baik untuk kesehatan maupun utuk kecantikan. Pisang dalam masyarakat kita sering digunakan untuk lulur atau untuk memperlancar pencernaan, Selain itu masih banyak manfaat lainnya yang sudah dibuktikan secara klinis melalui penelitian-penelitian para ahli diantaranya :

Kandungan Utama Buah Pisang
Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, Vitamin C 3 mg dan air 72 gram.
Kandungan buah pisang sangat banyak, terdiri dari mineral, vitamin, karbohidrat, serat, protein, lemak, dan lain-lain, sehingga apabila orang hanya mengonsumsi buah pisang saja, sudah tercukupi secara minimal gizinya.

Beberapa manfaat yang Telah diuji melalui penelitian dan Uji klinis:

1. Meningkatkan Konsentrasi Anak
Di banyak negara maju, pisang kerap menjadi bekal makanan anak-anak ke sekolah. Mereka juga memasukkan potongan pisang ke dalam sereal dan susu saat sarapan. Pisang menyediakan cukup energi bagi anak-anak untuk siap mengikuti pelajaran di sekolah.

Dr Ir Sobir dari Pusat Kajian Buah-buahan Tropika IPB menjelaskan, sebuah penelitian tentang pisang dilakukan terhadap 200 pelajar di sekolah Twickehnham di Middlesex, Inggris. Kepada mereka diberikan makanan tambahan berupa pisang saat sarapan, istirahat, dan makan siang. Penelitian dilakukan menjelang waktu ujian.

Hasilnya, menurut Dr Sobir, konsumsi pisang tersebut membantu proses belajar mereka. Kalium yang terdapat pada pisang inilah yang berperan meningkatkan konsentrasi belajar anak.
Selain itu, kandungan vitamin B pada pisang yang cukup tinggi juga mampu mempertahankan aktivitas kerja sistem saraf. Hal inilah yang mendorong pelajar bisa berkonsentrasi lebih lama.
Dalam satu pisang memang terkandung banyak zat gizi.

”Kandungan vitamin dan mineralnya lebih unggul dibandingkan buah dan sayuran lain, terutama untuk vitamin B6 (piridoksin), C, kalium, serat, dan mangan,” katanya.
Jika dibandingkan dengan apel, pisang mengandung 4 kali lebih banyak protein, dua kali lebih banyak karbohidrat, tiga kali lebih banyak fosfor, lima kali lebih banyak vitamin A dan zat besi, serta dua kali lebih banyak vitamin dan mineral lainnya.

2. Pisang dan Mencegah kanker Ginjal
pisang dan sayur umbi, seperti wortel dan bit, menurunkan risiko terkena kanker ginjal. Kesimpulan itu diperoleh dari penelitian diet kaya sayur yang melibatkan 61.000 wanita Swedia berusia 40 hingga 76 tahun yang pola makannya terus dipantau selama 13 tahun.

Pada awal penelitian, pola makan para wanita itu didata. Mereka diminta melaporkan apa saja yang dimakan selama enam bulan sebelumnya. Selama 13 tahun kemudian, didapati munculnya sel carcinoma renal, bentuk umum dari kanker ginjal, pada 122 wanita.

Dari pengkajian lebih lanjut disimpulkan, konsumsi buah dan sayur yang tinggi berhubungan dengan rendahnya risiko terkena kanker ginjal. Wanita yang mengasup pisang empat sampai enam kali seminggu memiliki risiko setengah lebih rendah terkena kanker ginjal dibanding mereka yang tidak memakannya sama sekali. Konsumsi sayur umbi seperti wortel dan bit yang teratur juga mampu menurunkan risiko hingga 50 sampai 65 persen.

Menurut pemimpin penelitian, Dr Bahram Rashidkhani dari Karolinska Institute di Stockholm, setiap tahun sedikitnya terdapat 190.000 diagnosis kasus kanker ginjal di seluruh dunia. Penyebabnya mulai dari merokok, hipertensi, obesitas, hingga cemaran bahan kimia. Meski begitu baru penelitian inilah yang mencoba mengaitkan antara kanker ginjal dan diet.

Dalam penelitian yang dilaporkan dalam International Journal of Cancer itu Dr Rashidkhani menekankan, yang lebih penting dalam diet itu adalah jenis buah dan sayuran tertentu ketimbang keseluruhan sayur dan buah yang dimakan. Pisang, papar Rashidkhani, mengandung antioksidan khusus yang disebut phenolics. Demikian pula kol putih mengandung isothiocyanates, senyawa kimia yang menurut riset di laboratorium sanggup menghancurkan formasi tumor

3. Menjauhkan Dari Resiko Terkena Serangan Jantung
Pisang yang identik dengan makanan hewan primata ternyata memiliki kandungan kalium sangat tinggi. Terdapat sekitar 350 mg kalium dalam satu buah pisang berukuran sedang. Sebagai perbandingan, dua gigitan buah pisang ukuran besar (biasanya pisang ambon) setara dengan suplemen kalium dosis 99 mg. Itu sebabnya, pasien hipokalemia biasanya dianjurkan makan pisang oleh dokter.

Semakin tinggi kadar kalium, risiko terkena serangan jantung dan stroke semakin rendah karena kalium mengimbangi peran sodium di dalam tubuh. Selain itu, pisang baik untuk orang yang sedang stres. Ketika stres, metabolisme tubuh meningkat drastis hingga mengurangi kadar kalium. Dengan makan pisang, kadar kalium akan kembali seimbang.

4. Mencegah HIV (penelitian terbaru)
Penelitian para ahli menunjukkan, pisang memiliki zat yang berpotensi menjadi penghambat infeksi virus HIV. Hasil penemuan ini diharapkan membuka jendela baru pada terapi pencegahan infeksi HIV yang hingga kini belum ditemukan obatnya.

Para peneliti dari University of Michigan Medical School tertarik pada lektin, zat kimia yang secara alami ada di tanaman, karena kemampuannya menghentikan rantai reaksi berbagai jenis infeksi. Hasil uji laboratorium menunjukkan, BanLec, lektin yang terdapat pada pisang, sama efektifnya dengan obat anti-HIV saat ini.

Cara baru untuk menghentikan penyebaran HIV mutlak diperlukan. Saat ini angka infeksi baru HIV melebihi jumlah individu yang mendapatkan obat antiretroviral, yakni 2,5 banding 1. Padahal, belum ada tanda-tanda vaksin HIV akan hadir dalam waktu dekat.
Saat ini penggunaan kondom masih jadi pencegah penularan HIV yang paling efektif apabila digunakan secara konsisten dan benar.

Cara pencegahan lain yang juga efektif adalah mencegah penularan lewat vagina dan dubur menggunakan obat yang mampu mencegah HIV masuk ke sel target.

Riset yang dilakukan peneliti dari Michigan University menunjukkan cara kerja lektin yang bisa mengenali penyerang dari luar tubuh, seperti virus, dan menyerangnya sebagai patogen, bisa dikembangkan untuk mengenali virus HIV.

Selain memiliki potensi yang sama dengan obat anti-HIV yang ada saat ini, lektin pada pisang juga lebih murah untuk diproduksi sebagai obat yang bisa dijangkau masyarakat luas. Lektin dari pisang ini diyakini lebih efektif apabila dipakai dalam komponen obat pencegah virus yang dioles di alat kelamin atau dubur.

Masalah yang dihadapi oleh obat anti-HIV adalah kemampuan virus untuk bermutasi dan menjadi kebal. Namun, hal tersebut bisa dicegah oleh lektin. Lektin bisa menempel pada gula yang ditemukan pada berbagai titik sampul HIV-1 dan diperkirakan butuh mutasi yang berlipat bagi virus untuk mendapatkannya.

5. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Pisang adalah buah tropis yang memiliki kandungan kalium yang tinggi dan kadar garam yang redah sehingga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, hal ini telah diteliti dan di claim oleh American Food and Drug administration.Bahkan badan POMnya amerika ini memperbolehkan dan membebaskan petani pisang untuk mengclaim bahwa pisang dapat menurunkan darah tinggi

6. Atasi Kecanduan Rokok
Hal yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat banyak, pisang mampu membantu perokok mengatasi kecandungan nikotin. Karena kandungan B6 dan B12 di dalamnya membantu untuk menetralisir pengaruh nikotin

7. Mengatasi Gangguan Pencernaan Sembelit dan Panas dalam
Di beberapa negara, pisang dipandang sebagai makanan pendingin yang dapat menurunkan temperatur fisik dan emosional ibu hamil. Di Thailand contohnya, ibu hamil mengkonsumsi pisang untuk memastikan bayi lahir dengan temperatur sejuk. dan pisang juga dapat mengurangi dan menyembuhkan panas dala, Pisang juga mengandung sejenis zat pelicin yang berfungsi untuk memperlancar makanan masuk kedalam tubuh dan juga memperlancar sembelit Pisang juga tinggi serat, sehingga membantu proses pencernaan dan mengatasi sembelit tanpa harus memakai obat pencahar.

8. Menyembuhkan Anemiaa/darah rendah
Kandungan Zat besi yang cukup tinggi pada pisang dapat menstimulasi produksi hemoglobin dalam darah untuk membantuk kasus anemia atau kekeurangan darah/Darah rendah.

[Dari berbagai sumber]

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar,,untuk membangun suasana kekeluargaan...