Paradigma pemahaman yang keliru, bersekolah hanya mengejar nilai dan gelar sampai-sampai menghalalkan segala cara, seorang pelajar lebih takut nilainya jelek daripada takut dengan tuhannya, mahasiswa lebih takut IPK nya jeblok daripada takut dengan zat yang mennciptakan dirinya. Ada hal yang harus dipahami oleh kita, bahwa bersekolah atau belajar bukan untuk semata- mata mencari gelar , status dan nilai tetapi semata-mata mencari ridho Allah SWT.
Tidak sedikit orang yang tidak bergelar tetapi berilmu dan mempunyai nilai hidup, karena mereka belajarnya bukan untuk mencari gelar tetapi mencari ilmu pengetahuan, dan tidak sedikit orang yang bergelar tetapi tidak berilmu dan tidak bernilai.
Bukanya Allah SWT memerintahkan kepada kita umat manusia untuk mencari dan menuntut ilmu bukan mencari dan menuntut nilai/gelar. Bukankah Allah SWT akan meninggikan derajatnya bagi orang-orang yang berilmu bahkan akan memudahkan jalan kesurga bagi orang yang sedang menuntut ilmu.
Firman Allah S.W.T yang bermaksud:
“....Katakanlah: Adakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu”. (Az-Zumar:9)
Tanpa ilmu dan pengetahuan kita tidak akan dapat mengenal Khaliq dan seterusnya tidak dapat berbakti kepadaNya. Firman Allah S.W.T
Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
maksudnya:
“Allah memberikan hikmah (ilmu pengetahuan) kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan berarti ia telah diberikan kebaikan yang banyak”. (Al-Baqarah:269)
Karena betapa pentingnya Ilmu maka perkataan “Ilmu” disebut kira-kira 750 kali dalam al-Quran melalui berbagai bentuk (Muhammad Dawilah,1993:9).
Kemudian ada hadis yang berbunyi "Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina". (Al-Hadis) hadis tersebut mengisaratkan betapa pentingnya ilmu untuk kemaslahatan manusia. Ilmu juga mampu mengantarkan kita ke gerbang keselamatan baik di dunia maupun di akhirat, memilih dan memilah sesuatu yang baik dan bermanfaat baik dirinya maupun orang lain.
Terkadang kita lupa untuk apa sebenarnya dan apa hukumnya menuntut ilmu dalam agama islam. Hal tersebut ada dinyatakan di dalam buku "Ilmu Fiqih Islam" karangan Drs. H. Moh. Rifai.
Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad S.A.W. yang bermaksud;
"Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap Muslim, baik laki-kali mahupun perempuan." (HR. Ibn Abdulbari)
Dari hadis ini kita memperoleh pengertian bahawa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemaslahatan dan jalan kemanfaatan; menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisis segala pengalaman yang didapati oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dengan ‘aqidah dan ibadat, serta hubungannya dengan soal-soal keduniaan dan segala keperluan hidup.
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda:
"Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duannya pula." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang di amalkan untuk kepentingan umat itulah sebaik-baiknya ilmu. Setelah kita tau bahwa pentingnya menuntut ilmu, maka mari kita luruskan niat kita lillahita’ala dalam melakukan ikhtiarnya dengan jalan sekolah, berguru baik melewati jalur formal maupun nonformal. Luruskan niat kita dari tujuan karena gelar, jabatan, pujian, uang ataupun karena yang lainnya supaya ilmu yang kita dapatkan akan menjadi ilmu yang barokah dan bermanfaat.
Semoga kita termasuk orang yang mencari ilmu bukan orang yang hanya mencari nilai atau gelar semata. Amiin.
Bukanya Allah SWT memerintahkan kepada kita umat manusia untuk mencari dan menuntut ilmu bukan mencari dan menuntut nilai/gelar. Bukankah Allah SWT akan meninggikan derajatnya bagi orang-orang yang berilmu bahkan akan memudahkan jalan kesurga bagi orang yang sedang menuntut ilmu.
Firman Allah S.W.T yang bermaksud:
“....Katakanlah: Adakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu”. (Az-Zumar:9)
Tanpa ilmu dan pengetahuan kita tidak akan dapat mengenal Khaliq dan seterusnya tidak dapat berbakti kepadaNya. Firman Allah S.W.T
Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
maksudnya:
“Allah memberikan hikmah (ilmu pengetahuan) kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan berarti ia telah diberikan kebaikan yang banyak”. (Al-Baqarah:269)
Karena betapa pentingnya Ilmu maka perkataan “Ilmu” disebut kira-kira 750 kali dalam al-Quran melalui berbagai bentuk (Muhammad Dawilah,1993:9).
Kemudian ada hadis yang berbunyi "Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina". (Al-Hadis) hadis tersebut mengisaratkan betapa pentingnya ilmu untuk kemaslahatan manusia. Ilmu juga mampu mengantarkan kita ke gerbang keselamatan baik di dunia maupun di akhirat, memilih dan memilah sesuatu yang baik dan bermanfaat baik dirinya maupun orang lain.
Terkadang kita lupa untuk apa sebenarnya dan apa hukumnya menuntut ilmu dalam agama islam. Hal tersebut ada dinyatakan di dalam buku "Ilmu Fiqih Islam" karangan Drs. H. Moh. Rifai.
Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis Nabi Muhammad S.A.W. yang bermaksud;
"Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap Muslim, baik laki-kali mahupun perempuan." (HR. Ibn Abdulbari)
Dari hadis ini kita memperoleh pengertian bahawa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala kemaslahatan dan jalan kemanfaatan; menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisis segala pengalaman yang didapati oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dengan ‘aqidah dan ibadat, serta hubungannya dengan soal-soal keduniaan dan segala keperluan hidup.
Nabi Muhammad S.A.W. bersabda:
"Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duannya pula." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang di amalkan untuk kepentingan umat itulah sebaik-baiknya ilmu. Setelah kita tau bahwa pentingnya menuntut ilmu, maka mari kita luruskan niat kita lillahita’ala dalam melakukan ikhtiarnya dengan jalan sekolah, berguru baik melewati jalur formal maupun nonformal. Luruskan niat kita dari tujuan karena gelar, jabatan, pujian, uang ataupun karena yang lainnya supaya ilmu yang kita dapatkan akan menjadi ilmu yang barokah dan bermanfaat.
Semoga kita termasuk orang yang mencari ilmu bukan orang yang hanya mencari nilai atau gelar semata. Amiin.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar,,untuk membangun suasana kekeluargaan...